![]() |
Leicester City ketika menjuarai Divisi Championship musim 2013/2014. |
Sejarah baru bisa saja terjadi akhir pekan ini di Liga Premier Inggris. Leicester City yang musim lalu finish di peringkat ke-14 akan memenangi liga untuk pertama kalinya sejak berdiri tahun 1884. Keunggulan tujuh poin atas rival terdekat, Tottenham Hotspur, dengan tiga laga tersisa membuat The Foxes-julukan Leicester-hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk meraih titel.
Tapi target kemenangan tersebut bukan pekerjaan mudah. Pasalnya Riyad Mahrez cs akan menghadapi ujian berat kala bertandang ke Old Trafford , markas Manchester United pada Minggu (1/5). Setan Merah yang meskipun musim ini gagal bersaing memperebutkan titel, punya pertahanan yang sukar ditembus. Hingga pekan ke-35 gawang David de Gea baru kebobolan 30 gol. Terbaik kedua setelah Tottenham yang kemasukan 26 gol. Sementara pertahanan Leicester sendiri tepat satu tingkat di bawah United dengan jumlah kebobolan 33 gol.
Kedua tim juga sama-sama sedang on fire. Dari lima laga sebelumnya di semua kompetisi, MU berhasil meraih empat kemenangan dan hanya sekali kalah. Satu dari empat kemenangan itu termasuk kemenangan kontra Everton 2-1 untuk memastikan diri lolos ke partai puncak Piala FA. Sementara Leicester juga tak kalah prima. Dari lima laga sebelumnya, tim asuhan Claudio Ranieri mengantongi empat kemenangan dan sekali imbang.
Sebagai catatan, musim ini Manchester United punya rekor kandang yang cukup bagus. Meski tak bisa dibilang sempurna. Dari 17 laga, mereka mengantongi 11 kemenangan, 4 kali imbang, dan sepasang kekalahan. Masing-masing kekalahan tersebut diderita kala menjamu Norwich City dan Southampton. Nah, celah inilah yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh kubu tamu.
Sayangnya Leicester masih harus tampil tanpa Jamie Vardy. Pencetak gol tunggal di pertemuan pertama kontra Manchester United yang berakhir 1-1 tersebut masih terkena sanksi dua laga akibat perilaku tak sportifnya kala diusir wasit ketika ditahan imbang West Ham. Meski pekan kemarin The Foxes tetap mampu meraih hasil impresif kala menghajar Swansea 4-0, tetap saja kehadiran Vardy dibutuhkan. Kecepatan dan pergerakannya yang eksplosif akan sangat merepotkan pertahanan MU yang terkenal solid. Tanpa dia praktis Claudio Ranieri, sang pelatih, akan kembali mengandalkan kelihaian Riyad Mahrez mendikte permainan di lini tengah. Kebetulan nama yang bersangkutan baru saja meraih penghargaan pemain terbaik Liga Inggris versi Asosiasi Pesepakbola Profesional di Inggris. Bisa jadi partai ini akan menjadi ajang pembuktian bagi Mahrez kalau penghargaan tersebut memang layak diterimanya.
Di kubu lawan, tuan rumah siap tampil dengan kekuatan penuh. MU hanya kehilangan Bastian Schweinsteiger (pencetak gol di pertemuan pertama) yang masih cedera. Namun absennya Schweini tak banyak berpengaruh. Mereka yakin akan meraih kemenangan atas Leicester. Dalam dua laga terakhir menjamu Leicester, MU meraih hasil maksimal. Dua kali kemenangan dengan skor 3-1 dan 1-0. Melihat data-data statistik di atas, rasanya hasil imbang cukup adil untuk kedua tim.
Nah, jika laga antara MU vs Leicester berakhir imbang, Leicester masih berpeluang menjadi juara pekan ini. Dengan catatan Tottenham yang akan bertandang ke kandang Chelsea pada Selasa (3/5) juga gagal memetik kemenangan. Melihat rekor pertemuan kedua tim, Chelsea berada di atas angin. Meski mereka kini terdampar di posisi ke-9 klasemen sementara, The Blues bukanlah tim kacangan yang mudah dikalahkan. Apalagi di tiga laga terakhir kala melawat ke Stamford Bridge, kandang Chelsea, Tottenham selalu menelan kekalahan dengan kebobolan sembilan gol tanpa sekalipun berhasil merobek gawang lawannya itu.
Jika skenario di atas berjalan mulus, Leicester City akan menjadi juara Liga Inggris untuk pertama kalinya dalam kurun 132 tahun sepanjang sejarah berdirinya klub tersebut. Pencapaian yang luar biasa dan akan dikenang selalu. Bagaimana tidak, musim lalu Riyad Mahrez cs nyaris terdegradasi. Bahkan musim 2013/2014 mereka masih berlaga di Divisi Chamiponship, kasta kedua kompetisi sepak bola di Inggris.
Jadi bersiaplah menjadi saksi terukirnya sejarah baru di Liga Inggris, kompetisi sepak bola paling elite di dunia saat ini.